28/11/13

Kontroversi Jokowi Suntik BUMD Bermasalah Rp 250 Miliar


Kamis, 28 November 2013 | 08:25 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Entah apa yang menyebabkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berubah pikiran soal PD Dharma Jaya. Salah satu BUMD milik Pemprov DKI yang menuai kerugian negara sebesar Rp 4,9 miliar malah disuntik modal baru Rp 250 miliar.

Saat indikasi korupsi di perusahaan pengurus daging itu mencuat, sempat diwacanakan akan ditutup. Namun yang terjadi, PD Dharma Jaya tetap dipertahankan, suntikan modal yang awalnya hanya Rp 2,8 miliar membengkak menjadi nyaris 90 kali lipat.

Jokowi mengatakan, meski ia telah mengubah modal dasar, pencairan dana itu harus memenuhi syarat. Badan usaha milik daerah (BUMD) itu harus menjelaskan rencana bisnis yang jelas atas penggunaan dana tersebut. 

Tak hanya itu, modal tersebut pun tidak langsung diberikan. PD Dharma Jaya baru dapat menggunakan modal itu jika Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengeluarkan pemeriksaan menyeluruh soal BUMD itu. 

"Saya itu tetap menunggu due dilligencedari BPKP terlebih dulu. Setelah itu, baru bisa dicairkan untuk apa dananya," ujar Jokowi seusai rapat paripurna di Balaikota Jakarta, Rabu (27/11/2013). 

Kompas.com belum mendapat konfirmasi dari Kepala BPKP Mardiasmo soal apa yang jadi bahan pemeriksaan dan kapan pemerikaan menyeluruh tersebut rampung untuk diberikan ke Pemprov DKI. Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Jakarta Catur Laswanto memastikan, due diligence BPKP rampung pekan ini. 

"Itulah (due diligence) yang akan menjadi landasan bagaimana ke depan. Apa hasilnya perlu dikembangkan atau digabung. Itu yang menjadi pegangan gubernur dan wakil gubernur," ujar dia. 

Ditolak enam anggota DPRD 

Arah angin Jokowi yang akhirnya menyuntikkan dana tersebut ditolak enam orang anggota DPRD DKI Jakarta. Salah satunya adalah Wanda Hamidah. Anggota Fraksi PAN itu menjelaskan, penolakan itu didasarkan oleh dua hal. Pertama, eksekutif hanya melakukan suntikan modal tanpa melakukan perombakan total di manajemennya. Kedua, PD Dharma Jaya tidak memiliki rencana bisnis yang kuat dalam menjalankan roda usaha di bidang peternakan. 

Wanda mempertanyakan mengapa eksekutif begitu berani memberikan modal dasar dalam jumlah sangat besar ke BUMD yang tidak memiliki prospek usaha. Padahal, uang sebesar Rp 250 miliar tersebut adalah milik rakyat. Dia pun menganalogikan eksekutif bagai memberikan cek kosong ke PD Dharma Jaya.

"Kami khawatir akan sia-sia, mubazir. Ini kan APBD, bukan uang bapak dia. Kalau punya bapak dia, saya enggak marah," ujarnya. 

Penolakan tersebut diketahui tak berpengaruh atas keputusan pemberian modal dasar. Sebab, anggota Dewan yang menolak hanya sebanyak enam orang, sementara yang hadir dalam rapat paripurna adalah sebanyak 64 orang dari 94 anggota DPRD. 

Laporan BPK

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan 14 temuan yang berujung pada 32 rekomendasi. Hal itu didapat dari laporan hasil pemeriksaan keuangan negara sejak tahun 2010 hingga 2012. Dari laporan itu, BPK mengindikasikan PD Dharma Jaya menyebabkan negara merugi Rp 4,9 miliar. 

Beberapa temuan yang dicatat BPK dari hasil audit, antara lain, adanya penambahan penyertaan modal pemerintah (PMP) 2011 sebesar Rp 1,1 miliar. Ternyata PMP diserahkan ke PT ASI. Hal itu melanggar peraturan daerah DKI tentang PMP.

Temuan indikasi kerugian lainnya adalah adanya utang PT GIP (swasta) ke PD Dharma Jaya sebesar Rp 800 juta. Meski sudah dibuat surat tagihannya, hingga kini PT GIP belum membayarkan utangnya ke BUMD DKI yang bergerak di bidang logistik daging tersebut. 

Selain itu, BPK DKI juga menemukan adanya perjanjian kerja sama antara PD Dharma Jaya dan pihak ketiga yang tidak sesuai dengan perda sehingga berdasarkan hasil analisis dari pemeriksa BPK, ditemukan indikasi kerugian senilai Rp 2,2 miliar. Selanjutnya, ditemukan pula adanya pengeluaran kas biro direksi sebesar Rp 3,1 miliar. Yang mencurigakan, tidak dilengkapi bukti pertanggungjawabannya. 

Ada pula pengeluaran kas perusahaan sebesar Rp 1,1 miliar, tetapi ketika dicek, kegiatan tersebut nihil. Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat mewacanakan penutupan BUMD yang mengurus distribusi daging sapi di Jakarta tersebut. Kala itu, Jokowi mengatakan tengah dalam proses penutupan.

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Readmore »»

Basuki: Politik Tidak Jelek, Cuma Kurang Orang Baik


Kamis, 28 November 2013 | 14:09 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak dini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin mengenalkan politik kepada para pelajar. Dia ingin mengajarkan betapa politik adalah sesuatu yang baik.

Menurut Basuki, generasi muda perlu diberikan pandangan positif. Sebab, anak kerap diajarkan dan diberikan pandangan bahwa seorang politisi dan pejabat pemerintahan itu negatif. 

"Kalau ada yang bilang politik kita jelek, itu bukan jelek, tapi tidak ada orang yang baik. Jumlah yang baiknya itu kurang," kata Basuki di sela-sela acara, Kamis (28/11/2013).

Karena itu, Basuki membuka lebar-lebar pintu Balaikota DKI Jakarta untuk para pelajar. Dia tidak ingin warga Ibu Kota yang hendak mengunjungi Balaikota DKI Jakarta dipersulit. Dengan mengajak pelajar untuk tur di sana, Basuki berharap para siswa dapat mengenal hal-hal seputar politik dan program pemerintahan di DKI Jakarta. 

Misalnya, pada hari ini, Basuki menerima siswa Bakti Mulia 400 di Balaikota Jakarta. Dia memaparkan program dan sistem pemerintahan yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta. Tujuan lainnya yakni agar pelajar dapat mengenal politik. 

"Anak-anak ini kalau dia masuk kan jadi ada suatu keberanian untuk politik. Kita harapkan anak-anak ke depan (ada yang) mau jadi politisi," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, para pelajar diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan Basuki, di antaranya mengenai program Pemprov DKI Jakarta dan juga mengenai Kartu Jakarta Sehat (KJP). Selain itu, siswa juga diperkenalkan dengan sistem pemerintahan untuk pembelajaran bagi mereka.

Penulis: Robertus Belarminus
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Readmore »»

Jokowi Janji Tidak Lanjuti Aduan Warga

Kamis, 28 November 2013 | 14:38 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Keluhan yang disampaikan warga Jakarta disambut baik oleh Gubernur Joko Widodo. Jokowi berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga tersebut.

"Dari forum semacam ini, pasti ada satu, dua, tiga, empat yang bisa diambil menjadi kebijakan," ujar Jokowi seusai acara tersebut, Kamis (28/11/2013).

Jokowi tidak menyangka ada banyak sekali aduan warga yang masuk ke stafnya pada acara tersebut. Dia akan cek silang laporan warga dengan data yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta. 

"Kita kroscek, apa ini murni masalah di lapangan atau hanya dari individu aja. Secepatnya kita koordinasi ke dinas terkait," ujarnya. 

Berdasarkan pemetaan tersebut, lanjut Jokowi, pihaknya nanti akan memilih mana persoalan yang diprioritaskan terlebih dahulu. Jika cukup waktu, maka dia akan menganggarkannya melalui APBD 2014. Jika tak cukup, maka terpaksa dianggarkan di APBD 2015. 

"Yang penting kita bisa tangkap dulu, sebetulnya keinginan di bawah itu seperti apa. Memang ini harus mendengar," ucapnya. 

"Di lapangan, masih banyak persoalan belum disentuh. Tapi harus ada prioritas sebelah mana dulu. Kerja itu harus fokus," katanya lagi.

Sebelumnya, warga mengeluhkan berbagai masalah di Jakarta kepada Jokowi di acara Rembuk Provinsi di Monas. Segala persoalan, mulai dari kebersihan, ketidakberesan proyek oleh kontraktor, peredaran narkotika, hingga infrastruktur yang dianggap kurang, dikeluhkan ke gubernur. Jokowi berjanji, acara ini bukan yang terakhir.

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Readmore »»

Jokowi : Punya Usul Apa Atasi Pengemis ?

Kamis, 28 November 2013 | 15:44 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum mempunyai jurus jitu mengatasi maraknya pengemis di Ibu Kota. Dia pun meminta saran dari pihak lain, salah satunya dari wartawan.

"Belum punya jurus jitu. Kamu punya usulan apa coba?" ujarnya seusai hadir di Rembuk Provinsi di Monas, Kamis (28/11/2013).

Jokowi pun mengakui, ungkapannya tersebut memiliki maksud tertentu. Publik kerap kali mengejarnya soal cara menyelesaikan suatu persoalan di DKI tanpa memperhitungkan kemampuan Jokowi sendiri.

Padahal, kata Jokowi, upaya pemerintah tak berhasil apa-apa tanpa peran dari masyarakat, misalnya soal kebersihan. Jokowi mengatakan, pembuatan tempat sampah sebanyak apa pun tak akan dapat membuat Jakarta bersih jika masyarakatnya membuang sampah sembarangan.

Soal pengemis, Jokowi mengaku telah menginstruksikan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan penertiban sekaligus pembinaan. Para pengemis ditangkap lalu dimasukkan ke dalam panti untuk diberikan pembinaan kehidupan.

"Hanya memang (pengemis) tumbuh silih berganti. Rumah sosial kita penuh semua. Karena ini masalahnya kemiskinan," ujarnya.

Jokowi mengaku, penertiban sekaligus pembinaan merupakan cara yang akan dilakukannya hingga dia menemukan cara jitu untuk mengurangi pengemis.

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Readmore »»

Basuki Sistem Parkir Nyontek Negara Maju Saja Pusing Amat

Kamis, 28 November 2013 | 15:55 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penerapan uji coba parkir meter di Ibu Kota diharapkan dapat dimulai pada Februari atau Maret 2014. Politisi Partai Gerindra ini menyatakan, penerapan parkir meter tidak perlu repot karena tinggal mencontoh dari negara maju. 

"Sudah siap itu. Nyontek saja di negara maju, pusing amat. Dunia ini enggak ada barang baru. Semua barang sudah ada, kita tinggal nyontek saja," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (28/11/2013). 

Menurut Basuki, pelaksanaan lelang parkir meter telah siap dilakukan Pemprov DKI Jakarta pada Desember 2013. Penerapannya akan dilakukan dengan sistem zonasi. 

Rencananya, tarif parkir yang dikenakan dihitung per jamnya mulai Rp 3.000 hingga tertinggi Rp 8.000. 

"Intinya itu kita ingin menahan Anda tidak parkir supaya Anda lepaskan mobil Anda lebih jauh, lalu naik bus. Ini yang di tengah-tengah (kota) ini kan bikin macet nih, (jadi) harus mahal," ujar Basuki. 

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Perparkiran (UPP) DKI Jakarta akan segera menerapkan parkir meter di 15 lokasi di DKI Jakarta pada tahun ini. Spesifikasi mesin parkir meter itu akan persis dengan sistem yang diterapkan di kota Boston, Oklahoma, Houston, New York, Chicago, Los Angeles, dan China.

Penulis: Robertus Belarminus
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Readmore »»

DKI Terima Suntikan Modal pada 2014

Kamis, 28 November 2013 | 21:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menyeleksi badan usaha milik daerah yang akan mendapat suntikan modal pada 2014. Hanya BUMD yang memberi keuntungan signifikan yang akan memperoleh penyertaan modal dari pemerintah Provinsi DKI.

Jokowi mengatakan, pemberian modal kepada BUMD itu harus disertai syarat, yakni BUMD itu harus sehat. "Syarat sehat apa? Bisa menghasilkan pendapatan asli daerah besar," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Tak hanya itu, BUMD tersebut harus memiliki business plan yang jelas. Salah satu indikatornya adalah BUMD tersebut menguasai sektor usahanya, baik dengan nilai investasi atau ekspansi usaha. Menurut Jokowi, Bank DKI merupakan salah satu contoh BUMD sehat.

"Tahun ini, saya targetkan Bank DKI bisa memberi keuntungan Rp 700 miliar. Tahun depan perkiraan Rp 1 triliun," ujarnya.

Jokowi yakin, target tersebut bisa tercapai karena Bank DKI telah memiliki 213 jaringan cabang di sejumlah daerah di Indonesia. Cabang itu terdiri atas 24 cabang konven, 2 cabang syariah, 42 cabang pembantu konven, 8 cabang pembantu syariah, 99 kantor kas konven, 7 kantor kas syariah, dan 31 payment point.

Pada tahun ini, Jokowi menyuntikkan modal sebesar Rp 900 miliar dari total kebutuhan modal Rp 2,2 triliun. Sementara pada 2014, ia berencana memberikan modal sebesar Rp 650 miliar.

Selain Bank DKI, Jokowi juga menyebut PT Jakarta Propertindo sebagai BUMD sehat. Menurutnya, PT Jakpro telah memiliki rencana bisnis yang jelas pada 2014. Beberapa proyek besar yang akan digarap oleh perusahaan properti itu meliputi normalisasi Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, hingga reklamasi pantai.

Bagaimana dengan BUMD lain, seperti PD Dharma Jaya, PT Ratax Armada, Cemani Toka dan Grahasari Suryajaya? "Nah yang kecil-kecil harus benahi manajemen dulu," kata Jokowi.

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Laksono Hari Wiwoho

Readmore »»

51 Keutamaan dan Manfaat Dzikir

dzikir

oleh: Saif Al Battar

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib. Semoga bisa menjadi penyemangat bagi kita untuk menjaga lisan ini untuk terus berdzikir, mengingat Allah daripada melakukan hal yang tiada guna.

 (1)     Mengusir setan.

(2)     Mendatangkan ridha Ar Rahman.

(3)     Menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.

(4)     Hati menjadi gembira dan lapang.

(5)     Menguatkan hati dan badan.

(6)     Menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.

(7)     Mendatangkan rizki.

(8)     Orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.

(9)     Mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.

(10)  Mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.

(11)  Mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah ‘Azza wa Jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan.

(12)  Seseorang akan semakin dekat  pada Allah sesuai dengan kadar dzikirnya pada Allah ‘Azza wa Jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya.

(13)  Semakin bertambah ma’rifah (mengenal Allah). Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma’rifah seseorang pada Allah.

(14)  Mendatangkan rasa takut pada Rabb ‘Azza wa Jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.

(15)  Meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah 2:152).

Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.

 (16)  Hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟

 “Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”

 (17)  Hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.

 (18)  Dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati adalah disebabkan karena lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah dzikir, taubat dan istighfar.

 (19)  Menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan.

 (20)  Menghilangkan kerisauan. Kerisauan ini dapat dihilangkan dengan dzikir pada Allah.

 (21)  Ketika seorang hamba rajin mengingat Allah, maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh.

 (22)  Jika seseorang mengenal Allah dalam  keadaan lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit.

 (23)  Menyelematkan seseorang dari adzab neraka.

 (24)  Dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat.

 (25)  Dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil.

 (26)  Majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis setan.

 (27)  Orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya.

 (28)  Akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di Hari Kiamat.

 (29)  Karena tangisan orang yang berdzikir, maka Allah akan memberikan naungan ‘Arsy padanya di Hari Kiamat yang amat panas.

 (30)  Sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta.

 (31)  Dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia.

 (32)  Dzikir adalah tanaman surga.

 (33)  Pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir, tidak diberikan pada amalan lainnya.

 (34)  Senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta’alaberfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ 

 “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr 59:19)

 (35)  Dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan Hari Berbangkit.

 (36)  Dzikir adalah ra’sul umuur (inti segala perkara). Siapa yang dibukakan baginya kemudahan dzikir, maka ia akan memperoleh berbagai kebaikan. Siapa yang luput dari pintu ini, maka luputlah ia dari berbagai kebaikan.

 (37)  Dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap. Hati bisa jadi sadar dengan dzikir.

 (38)  Orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama dengan-Nya. Kebersamaan di sini adalah dengan kebersamaan yang khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti mengetahui atau meliputi. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik Allah. Sebagaimana AllahTa’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ 

 “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An Nahl 16:128)

وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ 

 “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah 2:249)

وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ 

 “Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut 29:69)

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا 

 “Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS. At Taubah 9:40)

 (39)  Dzikir itu dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, dan menunggang kuda di jalan Allah, serta juga dapat menyamai seseorang yang berperang dengan pedang di jalan Allah.

 Sebagaimana terdapat dalam hadits,

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ 

 “Barangsiapa yang mengucapkan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.[1]

 (40)  Dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah bersyukur pada Allah Ta’ala orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Mu’adz,

« يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ ». فَقَالَ « أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ » 

 “Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintaimu.” Lantas Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu – wahai Mu’adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan ‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu).[2] Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur. Begitu pula Allah Ta’alamenggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta’ala,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ 

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah 2:152).

 Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan.

 (41)  Makhluk yang paling mulia adalah yang bertakwa yang lisannya selalu basah dengan dzikir pada Allah. Orang seperti inilah yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ia pun menjadikan dzikir sebagai syi’arnya.

 (42)  Hati itu ada yang keras dan meleburnya dengan berdzikir pada Allah. Oleh karena itu, siapa yang ingin hatinya yang keras itu sembuh, maka berdzikirlah pada Allah.

 Ada yang berkata kepada Al Hasan, “Wahai Abu Sa’id, aku mengadukan padamu akan kerasnya hatiku.” Al Hasan berkata, “Lembutkanlah dengan dzikir pada Allah.”

 Karena hati  ketika semakin lalai, maka semakin keras hati tersebut. Jika seseorang berdzikir pada Allah, lelehlah kekerasan hati tersebut sebagaimana timah itu meleleh dengan api. Maka kerasnya hati akan meleleh semisal itu, yaitu dengan dzikir pada Allah ‘azza wa jalla.

 (43) dzikir adalah obat hati sedangkan lalai dari dzikir adalah penyakit hati. Obat hati yang sakit adalah dengan berdzikir pada Allah.

 Mak-huul, seorang tabi’in, berkata, “Dzikir kepada Allah adalah obat (bagi hati). Sedangkan sibuk membicarakan (‘aib) manusia, itu adalah penyakit.”

 (44) tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat Allah dan selamat dari murka-Nya selain dzikir pada Allah. Jadi dzikir adalah sebab datangnya dan tertolaknya murka Allah. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ 

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).

 Dzikir adalah inti syukur sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan semakin bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah.

(45)  Dzikir menyebabkan datangnya shalawat Allah dan malaikatnya bagi orang yang berdzikir. Dan siapa saja yang mendapat shalawat (pujian) Allah dan malaikat, sungguh ia telah mendapatkan keuntungan yang besar. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا  وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا  هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا  

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab 33:41-43)

 (46)  Dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah melakukan ketaatan. Karena Allah-lah yang menjadikan hamba mencintai amalan taat tersebut, Dia-lah yang memudahkannya dan menjadikan terasa nikmat melakukannya. Begitu pula Allah yang menjadikan amalan tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat dan ada rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan taat tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir. Demikianlah banyak bukti yang menjadi saksi akan hal ini.

(47)  Dzikir pada Allah akan menjadikan kesulitan itu menjadi mudah, suatu yang terasa jadi beban berat akan menjadi ringan, kesulitan pun akan mendapatkan jalan keluar. Dzikir pada Allah benar-benar mendatangkan kelapangan setelah sebelumnya tertimpa kesulitan.

(48)  Dzikir pada Allah akan menghilangkan rasa takut yang ada pada jiwa dan ketenangan akan selalu diraih. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan selalu merasa takut dan tidak pernah merasakan rasa aman.

(49)  Dzikir akan memberikan seseorang kekuatan sampai-sampai ia bisa melakukan hal yang menakjubkan. Itulah karena disertai dengan dzikir. Contohnya adalah Ibnu Taimiyah yang sangat menakjubkan dalam perkataan, tulisannya, dan kekuatannya. Tulisan Ibnu Taimiyah yang ia susun sehari sama halnya dengan seseorang yang menulis dengan menyalin tulisan selama seminggu atau lebih. Begitu pula di medan peperangan, beliau terkenal sangat kuat. Inilah suatu hal yang menakjubkan dari orang yang rajin berdzikir.

(50)  Orang yang senantiasa berdzikir ketika berada di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi, gunung dan tanah, akan menjadi saksi bagi seseorang di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah Ta’ala,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا  وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا  يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا  بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا  

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az Zalzalah 99:1-5)

 (51)  Jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan terlalaikan dari perkataan yang batil seperti ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), perkataan sia-sia, memuji-muji manusia, dan mencela manusia. Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tadi. Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.[3]

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat.

kilroywink

  

[1] HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691
[2] HR. Abu Daud no. 1522, An Nasai no. 1303, dan Ahmad 5/244. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
[3] Disarikan dari Al Wabilush Shoyyib, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, tahqiq: ‘Abdurrahman bin Hasan bin Qoid, terbitan Dar ‘Alam Al Fawaid, 94-198.

Sumber: arrahmah.com


Readmore »»