16/11/13
SBY Minta WNI Tinggal Ilegal di Arab Saudi Segera Dipulangkan
Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan beberapa menteri untuk melakukan upaya
pemulangan segera warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi yang tidak
memiliki izin tinggal dan bekerja dengan angkutan udara serta laut.
"Kemarin, 7 November 2013, para Menteri terkait telah saya instruksikan
untuk secara serius menangani WNI yang "overstay" (WNIO) di Saudi
Arabia," kata Presiden dalam akun twitternya, Jumat (8/11).
Presiden
mengatakan, telah menugaskan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung
Laksono, Menteri Koordinator Politik hukum dan Keamanan Djoko Suyanto serta
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk menangani proses tersebut.
"Hari ini Menko
Kesra, Menko
Polhukam dan Menlu, mulai bekerja untuk melakukan semua langkah bagi evakuasi
WNIO ke Tanah Air," tegasnya. SBY mengatakan, terkait permasalahan WNIO
yang tidak memiliki izin tinggal dan izin bekerja di Arab Saudi, maka pihaknya
telah berulangkali mengirimkan surat kepada pemerintah negara tersebut namun
tidak seluruh masalah dapat diselesaikan. "Selama ini, kita sudah
menangani dan meminta pemerintah Saudi Arabia melakukan kerja sama. Beberapa
kali saya mengirim surat langsung. Sayang kerja sama yang Indonesia harapkan
tidak sepenuhnya terwujud. Karena itu, diperlukan tindakan cepat untuk menangani
WNIO tersebut," katanya.
Ia
menambahkan,"di sisi lain, ketika pemerintah menyediakan pesawat yang
kembali ke Indonesia setelah mengangkut jemaah Haji, WNI tidak mau
menggunakannya. Mengingat jumlahnya mencapai delapan ribu orang, saya putuskan
untuk segera dilakukan evakuasi (udara dan laut) agar segera kembali ke tanah
air".
Pemerintah akan
menggunakan anggaran dari Kementerian Luar Negeri dan bila masih diperlukan
tambahan akan digunakan dana cadangan yang ada. "Biaya yang kita gunakan
berasal dari anggaran Kemlu ditambah anggaran cadangan. Yang penting
saudara-saudara kita segera kembali. Saya meminta untuk mengutamakan yang
lanjut usia, perempuan, anak-anak dan yang tidak sehat. KBRI dengan jajarannya
harus bekerja keras," tegasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar